Sabtu, 14 Juli 2007

AKU

Menjadi seseorang hendaklah bersikap terbuka dalam menyikapi segala permasalahan yang ada dalam kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini. Lapangkanlah hati ini dan berusaha untuk membenahi diri, meski kau merasa tak perlu. Menjadi seseorang yang open-minded sangatlah sulit jika kita tidak memiliki kemampuan dan kebiasaan yang telah kita peroleh sejak dini. Therefore, para orang tua lebih baik membiasakan ana-anak mereka untuk melakukan suatu hal yang membuat mereka senang, dan berguna.

Biarkanlah mereka memilih sesuka hati dan kita hanya sebagai pengontrol, adviser dan bukan dictator.

Cinta dan kasihku

Aku ingin selalu berada di sisimu

Menebarkan kebaikan dan senantiasa menjadi budakmu

Hidupku kupertaruhkan hanya untukmu

Sekejap saja hidupku akan terampas dan sekejap akan berada di sisimu.

Tapi hati ini terasa pilu melihat mereka jauh dari jasadku.

Hampa sekejap tanpaku

Aku satu-satunya harapan mereka

kAsih, telah kuputuskan sementara ini biarlah hidupku di sini

Membahagiakan manusia

Menebar kedamaian

TApi biarlah hatiku tetap bersamamu

Di lupuk cinta dan kebenaran.

NYANYIAN HATI

K upasrahkan diriku hanya pada-Mu

Karena kau raja dari segala raja

Hatiku, jiwaku adalah bagian dari-Mu

Aku hanya setitik debu yang tak dapat di pandang mata

Aku selalu merasa bahwa aku bukanlah seorang artis yang pandai berperan seribu peran.

Manusia yang seperti aku jauh beribu-ribu adanya yang pantas kau pilih.

Aku hanya minta satu hal darimu

Berikan aku ILMU

Agar aku bisa berpikir, memilih dan bertindak

Cintaku pada –MU tak ingin kuubah meski selalu berubah.

Kaulah sutradara Agung yang termuliakan dari muka bumi ini.

SUNYI

Aku mencari kesunyian, karena aku tidak memperoleh kebaikan hati manusia

Kecuali aku membayar sepenuhnya dengan hati nuraniku.

Aku mencari kesunyian karena dalam kesunyian itulah terdapat kehidupan yang utuh bagi jiwa dan hati

serta untuk tubuh kudapati padang-padang tak bertepi

di mana cahaya matahari melabuhkan diri, dan

bunga-bunga menebarkan wewangian ke udara, dan sunga-sungai mengalir menuju lautan dalam sebuah nyanyian.(dikutip dr Kahlil Gibran)


AJARAN JIWAKU

Jiwaku meminta dan menasehatiku untuk ketika aku tertidur

Jiwaku mengajariku dan sapanya, “Jangan terlalu gembira jika dipuji, dan jangan bersedih jika disalahkan.”

Jiwaku mengajariku untuk selalu mencintai musuh love ur enemies.

Jiwaku mengajariku untuk merekatkan setiap langkah yang kutempuh, agar jiwaku selalu menghindar dari tiap langkahku yang tiada guna (not worth)

Semakin menyesali diri semakin runtuh kehidupanmu. Dia dating untuk menebarkan cinta dan kasih. Seolah kau telah berada di hatinya dan begitu pula dirimu. Suara itu telah datang membangkitkan naluri kewanitaanmu. Kesamaan antara kau dan dia itulah yang kan menjadi penghubung persahabatanmu. Sesaat ataukah selamanya|??>kau tak akan pernah dapat menerka seketika.

Menjadi seseorang hendaklah bersikap terbuka dalam menyikapi segala permasalahan yang ada dalam kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini. Lapangkanlah hati ini dan berusaha untuk membenahi diri, meski kau merasa tak perlu. Menjadi seseorang yang open-minded sangatlah sulit jika kita tidak memiliki kemampuan dan kebiasaan yang telah kita peroleh sejak dini. Therefore, para orang tua lebih baik membiasakan ana-anak mereka untuk melakukan suatu hal yang membuat mereka senang, dan berguna.

Biarkanlah mereka memilih sesuka hati dan kita hanya sebagai pengontrol, adviser dan bukan dictator.

Cinta dan kasihku

Aku ingin selalu berada di sisimu

Menebarkan kebaikan dan senantiasa menjadi budakmu

Hidupku kupertaruhkan hanya untukmu]

Sekejap saja hidupku akan terampas dan sekejap akan berada di sisimu.

Tapi hati ini terasa pilu melihat mereka jauh dari jasadku.

Hampa sekejap tanpaku

Aku satu-satunya harapan mereka

Tuhan telah kuputuskan sementara ini biarlah hidupku di sini

Membahagiakan manusia

Menebar kedamaian

TApi biarlah hatiku tetap bersamamu

Di lupuk cinta dan kebenaran.

SUARA JIWA

Kita adalah insan biasa

Setiap jengkal langkah yang dilalui

Tak pernah luput dari kesalahan

Setiap kata yang terucap

Penuh dengan kekhilafan (BY: opik cs)

dengarlah nyanyian sendu dalam hati yang lara ini

Sejuta untaian kata takkan mampu melukis rasa jiwa

Hanya yang berarti yang kan mampu menghidupkan jiwa yang mati

Keindahan adalah apa yang menarik bagi jiwaku

Kepadanya cinta diberikan dan bukan diminta

Begitulah seseorang mengenyam berbagai perasaan manusia

dia akan bisa melewati apa saja

Menerima bahwa manusia itu selalu berubah-ubah dan

ketika berada dalam situasi yang paling susah, dia tak akan pernah putus asa.

suara hati ini kupersembahkan padamu jiwa yang mati dan terbangkitkan olehmu jiwa yang hidup, yakni kau yang merasa.

hiPEREMESIS

Hiperemesis Dalam Kehamilan

Definisi

  • Muntah yang berlebihan dalam kehamilan yang menyebabkan terjadinya:

§ Ketonuria

§ Penurunan Berat Badan > 5%

Prinsip Dasar

§ Muntah dan enek adalah bagian dari adaptasi/reaksi fisiologi kehamilan akibat adanya pengaruh hormon kehamilan seperti: Progesteron, hCG dll.

§ Hiperemesis dapat merupakan gejala penyakit-penyakit:

§ Mola hidatidosa

§ Hipertiroid

§ Defisiensi vitamin B kompleks

§ Stress berat

§ Setiap liter cairan lambung yang dimuntahkan mengandung 40 meq Kalium.

Diagnosis

§ Anamnesis

§ Pemeriksaan Fisik

§ Laboratorium:

§ Urinalisa lengkap

§ Gula darah

§ Elektrolit

§ Fungsi hati

§ Fungsi ginjal

§ USG: menilai dan memastikan kehamilan.

Manajemen

§ Atasi dehidrasi dan ketosis

§ Berikan Infus Dx 10% + B kompleks IV

§ Lanjutkan dengan infus yang mempunyai komposisi kalori dan elektrolit yang memadai seperti: KaEN Mg 3, Trifuchsin dll.

§ Atasi defisit asam amino

§ Atasi defisit elektrolit

§ Balans cairan ketat hingga tidak dijumpai lagi ketosis dan defisit elektrolit

§ Berikan obat anti muntah: metchlorpropamid, largactil anti HT3

§ Berikan suport psikologis

§ Jika dijumpai keadaan patologis: atasi

§ Jika kehamilannya patologis (misal: Mola Hidatidosa) lakukan evakuasi

§ Nutrisi per oral diberikan bertahap dan jenis yang diberikan sesuai apa yang dikehendaki pasien (prinsip utama adalah pasien masih dapat makan) dengan porsi seringan mungkin dan baru ditingkatkan bila pasien lebih segar/enak.

§ Perhatikan pemasangan kateter infus untuk sering diberikan salep heparin karena cairan infus yang diberikan relatif pekat.

§ Infus dilepas bila kondisi pasien benar-benar telah segar dan dapat makan dengan porsi wajar (lebih baik lagi bila telah dibuktikan hasil laboratorium telah normal) dan obat peroral telah diberikan beberapa saat sebelum infus dilepas.

PGnosis

  • Umumnya baik, namun dapat menjadi fatal bila terjadi deplesi elektrolit dan ketoasidosis yang tidak dikoreksi dengan tepat dan cepat.

Kamis, 12 Juli 2007

psiKOLOGI pADA iBU yang mengalami Persalinan, nifas dan menopause

PSIKOLOGI PADA IBU YANG MENGALAMI
PERSALINAN, NIFAS DAN MENOPAUSE



I. PSIKOLOGI PADA IBU YANG MENGALAMI PERSALINAN
Kegiatan komunikasi terapeutik pada ibu melahirkan merupakan pemberian bantuan pada ibu yang akan melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses persalinan.
A. Tujuan Komunikasi terapeutik Pada Ibu Dengan Gangguan Psikologi Saat Persalinan.
1. Membantu pasien memperjelas serta mengurangi beban perasaan dan pikiran selamam proses persalinan.
2. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
3. Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri untuk kesejahteraan ibu dan proses persalinan agar dapat berjalan dengan semestinya.
B. Pendekatan Komunikasi Terapeutik.
1. Menjalin hubungan yang mengenakkan (rapport) dengan klien.
Bidan menerima klien apa adanya dan memberikan dorongan verbal yang positif.
2. Kehadiran.
Kehadiran merupakan bentuk tindakan aktif ketrampilan yang meliputi mengayasi semua kekacauan/kebingungan, memberikan perhatian total pada klien. Bila memungkinkan anjurkan pendamping untuk mengambil peran aktif dalam asuhan.
3. Mendengarkan.
Bidan selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan klien.
4. Sentuhan dalam pendampinganklien yang bersalin.
Komunikasi non verbal kadang-kadang lebih bernilai dari pada kata-kata. Sentuhan bidan terhadap klien akan memberi rasa nyaman dan dapat membantu relaksasi.
5. Memberi informasi tentang kemajuan persalinan.
Hal ini diupayakan untuk memberi rasa percaya diri bahwa klien dapat menyelesaikan persalinan. Pemahaman dapat mengerangi kecemasan dan dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Informasi yang diberikan diulang beberapa kali dan jika mungkin berikan secara tertulis.
6. Memandu persalinan dengan memandu intruksi khusus tentang bernafas, berelaksasi dan posisi postur tubuh.
Misalnya : bidan meminta klien ketika ada his untuk meneran. Ketika his menghilang, bidan mengatakan pada ibu untuk bernafas pajang dan rileks.
7. Mengadakan kontak fisik dengan klien.
Kontak fisik dapat dilakukan dengan menggosok punggung, memeluk dan menyeka keringat serta membersihkan wajah klien.
8. Memberikan pujian.
Pujian diberikan pada klien atas usaha yang telah dilakukannya.
9. Memberikan ucapan selamat pada klien atas kelahiran putranya dan menyatakan ikut berbahagia.
Komunikasi terapeutik pada ibu dengan gangguan psikologi saat persalinan dilaksanakan oleh bidan dengan sikap sebagai seorang tua dewasa, karena suatu ketika bidan harus memberikan perimbangan.

II. PSIKOLOGI PADA IBU YANG MENGALAMI NIFAS.

A. Pengertian.
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka pengaeasan Post Partum adalah 2-6 jam, 2jam-6hari, 2jam-6minggu (atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari dan 6 minggu ).
Pengawasan dan asuhan post partum masa nifas sangat diperlukan yang tujuanya adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kesehatan ibu dan batinya, baik fisik maupun psikologi.
2. Melaksanakan sekrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati, atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi pada saat bayi sehat.
4. Meberikan pelanyanan KB.
Gangguan yang sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan psikologis seperti Post Partum Blues (PPS), depresi post partum dan post partum psikologi.
B. BABY BLUE (POST PARTUM BLUES)
Merupakan kesedihan atau kemurungan setelh melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi yang diyandain dengan gejala-gejala sbb:
 Cemas tanpa sebab
 Menangis tanpa sebab
 Tidak sabar
 Tidak percaya diri
 Sensitive
 Mudah tersinggung
 Merasa kurang menyayangi bayinya
Jika hal ini dianggap enteng, keadaan ini bisa serius dan bisa bertahan dua minggu sampai satu tahun dan akan berlanjut menjadi Post Partum Sindrome.
Cara mengatasi gangguan psikologi pada nifas dengan post partum blues ada dua cara yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komunikasi terapeutik.
2. Dengan cara peningkatan support mental/ dukungan keluarga.
C. KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Tujuan dari komunikasi terapeutik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
1. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi.
2. Dapat memahami dirinya
3. Dapat mendukung tindakan konstruktif.
D. PENINGKATAN SUPPORT MENTAL/DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASA NIFAS.
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sbb :
a. Fase Taking in yaiyu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung inu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b. Fase taking hold Yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c. Fase letting go merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat.
Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues. Jika hal ini terjadi, disarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini :
 Minta bantuan suami atau keluarga yang lain, jika membutuhkan istirahat untuk menghilangkan kelelahan.
 Beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan. Mintalah dukungan dan pertolongannya.
 Buang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat bayi karena semakin sering merawat bayi, ibu akan semakin terampil dan percaya diri.
 Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri.
III. PSIKOLOGI PADA IBU YANG MENGALAMI MENOPAUSE
A.Gangguan Psikologis Pada Wanita Menopause
Menurut Kartini (1992) beberapa gangguan yang terjadi adalah :
1. .Depresi Menstrual
Keadaan ini pernah timbul pada masa adolesens yang kemudian hilang dengan sedirinya selama periode reproduktif (menjadi ibu) dan timbul lagi pada usia klimakteris. Pada saat ini sekalipun wanita tersebut tidak haid lagi, namun rasa depresif itu selalu saja timbul dengan interval waktu tidak tetap. Dan selalu tiba bersamaan dengan datangnya siklus haid. Tampaknya depresi tadi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan, bahwa wanita yabg bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi reproduksi dan haid.
Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu :
a) Dukungan Informatif
 Memberikan konseling bahwa berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua wanita.
 Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan bisa menerimastatus quo.
 Memberi nasehat agar dapat menerima keadaannya dengan lapang dada.
 Memberikan informasi agar selalu mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi kepada suaminya.
 Memberi nasehat untuk mencari tahu lebih banyak tentang hal yang dihadapi melalui media cetak, elektronik dan lain-lain.
 Memberi nasehat untuk mencari dukungan spiritual.
 Memberi contoh-contoh pengalaman poditif tentang wanita menopause.
 Menganjurkan untuk berolahraga.
 Memberi latihan penanganan stress.
 Memberi nasehat uabtuh konsultasi ke dr. Obgyn atau psikolog bila perlu.
b) Dukungan Emosional
 Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita menopause.
 Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami kandisi istrinya.
 Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tersebut.
 Menciptakan lingkungan kelurga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian.
c) Dukungan Penghargaan
 Memberi penghormatan sehingga wanita tersebut merasa dihargai.
 Memberi dorongan/support sehingga wanita tersebut bisa percaya diri.
d) Dukungan Instrumental
 Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause.
 Memberi bantuan materi (yang dilakukan keluarga )
2. Ide Delirius
Biasanya gejala tersebut berisikan ide delirus (kegilaan, nafsu-nafsu petualangan). Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan ide delirius yaitu :
• Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
• Memberi nasehat mengembangkan pikiran atau ide yang positif dalam hidup.
3. Masturbasi Klitoris
Ada kalanya pada wanita menopause timbul semacam seksual yang luar biasa hangat membara lagi dan ia sensitive sekali sengga wanita tersebut melakukan masturbasi klitoris (onani kelentir). Cara mengatasi gangguan psikologis masturbasi :
 Memberi nasehat untuk memenuhi kebutuhan sex secara sehat.
 Memberi nasehat untuk konsultasi ke ahli kebidanan untuk mendapat terapi.
 Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan hubungan sex.
 Mengkomunikasikan masalah pada suami dan diharapkan suami mau membantu memecahkan masalah, mamberi dukungan kepada isrinya.



4. Aktifitas Hipomanis Semu
Wanita ini merasaklan seolah-olah vitalitas hidupnya jadi bertambah. Cara mengatasi gangguan psikologis ini yaitu :
o Memberi nasehat agar aktifitas yang dilakukan dapat mengarah ke hal-hal positif.
o Mengisi kegiatan dengan memperdalam kebudayaan atau bakat.
B. CARA MENGATASI INSOMIA, GANGGUAN KONSEP DIRI DAN INFATILE PADA MASA MENOPAUSE DENGAN KONSELING DAN KOLABORASI
Pada masa menopause terjadi perubahan yang menimbulkan gangguan diataranya insomia, gangguan konsep diri dan infantile. Cara mengatasinya adalah :
1. Kembangkan kebiasaan tidur dan mentaatinya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara santai, musik yang menyenangkan.
2. Makanlah jangan terlalu banyak/kemyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
3. Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu panas/dingin dan kamar harus bersih juga rapih.
4. Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut menutupi kepala akan mengurangi oksigen dan menambah karbodioksida yang dihirup.
5. Batasi minum/cairan setelah jam 16.00 karena akan bak waktu malam hari.
6. Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada siang dan singkirkan semua kecemasan sebelum tidur.
7. Menunda jam tidur dan tidak tidur siang.
8. Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan.
9. Aktifitas social dan agama dapat memberikan kepuasan batin, memperkaya iman dan memberikan rasa berserah diri kepada-Nya.
10. Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengeryian dan dorongan anggota kelurga akan membantu mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan membawa kebahagiaan.
11. Pengobatan dengan esterogen dan kombinasi psikoterapi.


SEKIAN TERIMA KASIH



Merawat Payudara sendiri donk!!!


PERAWATAN PAYUDARA


I. Perawatan Payudara pada Ibu Hamil dan Setelah Melahirkan.
II. Sasaran : Ibu hamil dan ibu menyusui atau meneteki.
III. Tujuan diberikannya penyuluhan perawatan payudara kepada ibu hamil ini adalah:
1. Ibu dapat mengerti cara memelihara kebersihan payudara.
2. Agar puting susu ibu lebih kuat dan lentur.
3. Mengatasi puting susu yang datar atau masuk kedalam.
4. Memperlancar pengeluaran Asi.
5. Ibu mengerti pentingnya ASI untuk ibu maupun bayi.
IV. Perawatan Payudara Pada Bumil dilakukan sesuai dengan bentuk puting susu ibu hamil sendiri yang terbagi menjadi:
- puting susu yang normal.
- puting susu yang datar atau masuk ke dalam.
Alat – alat yang digunakan untuk perawatan payudara pada ibu hamil adalah :
- handuk
- kapas
- minyak kelapa
- pompa puting
- mangkok susu

Pelaksanaan
1. Perawatan untuk puting susu yang normal :
a. Kompres puting susu dengan kapas minyak selama 2 menit.
b. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, tarik kedua puting bersama-sama dan putar bersama-sama kemudian keluar sebanyak 20 x.




c. Tangan masuk ke dalam sela-sela payudara dan urut dari arah dalam keluar selama 20-30 x.
2. Perawatan untuk puting susu yang datar menurut Teori Hoffman.
a. Dengan jari telunjuk atau ibu jari mengurut daerah disekitar puting dengan cara berlawanan sampai merata.
b. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, tarik kedua puting bersama-sama dan putar kedalam kemudian keluar sebanyak 20 x.






c. Puting susu dirangsang dengan ujung waslap atau handuk kering yang digerakkan ke atas bawah beberapa kali.





V. Perawatan payudara ibu setelah melahirkan:
Persiapan alat:
- handuk
- minyak kelapa
- air hangat dalam waskom

Pelakasanaan:
a. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak, letakkan antara kedua payudara.
b. Kedua telapak tangan diurut dari tengah, ke atas, ke samping ke bawah, payudara diangkat terus dilepas, lakukan 20-30 x setiap payudara.




c. Telapak tangan kiri memegang payudara kiri, dengan jari-jari tangan kanan sisi kelingking, urut payudara ke arah puting dilakukan 20-30 x setiap payudara.
d. Sama dengan cara c tetapi tangan kanan digenggam dengan tulang sendi jari payudara diurut di pangkal payudara ke arah puting susu dilakukan 20-30 x setiap payudara.






VI. Perangsangan
Selesai pengurutan diteruskan dengan penyiraman air hangat selama + 5 menit, kemudian pakai BH menopang.



MOULAGE,apa itu?

          Moulage (moulding) adalah istilah yang dipergunakan untuk menguraikan perubahan yang terjadi pada bentuk cranium fetus pada saat melewati jalan lahir. Dengan demikian, setiap kepala bayi sedikitnya akan mengalami moulage kecuali bila bayi tersebut dilahirkan dengan cara seksio caesarea. Pada saat kepala turun melewati pelvis dalam responsnya terhadap tekanan ke bawah akibat kontraksi uterus, maka tulang-tulang cranium akan saling tumpang-tindih. Diameter daerah kepala yang sedang turun akan menerima tekanan dan dengan demikian akan berkurang ukurannya, sedangkan diameter yang terletak tegak lurus terhadap diameter tersebut akan terdorong keluar dan memanjang. Bentuk kepala bayi setelah kelahiran adalah khas untuk sikap kepala pada saat mulainya persalinan. Asalkan moulage terjadi secara perlahan diperlambat, maka selaput otak dan pembuluh darah tidak akan mengalami kerusakan atau gangguan.
          Walaupun demikian, pada jenis moulage tertentu, struktur interna otak lebih mungkin mengalami kerusakan. Edema dan kongesti dapat menimbullkan tanda iritasi otak ringan, sedangkan robekan selaput yang melibatkan pembuluh darah akan menyebabkan gejala yang lebih berat dan dapat menyebabkan kematian atau kerusakan otak yang menetap. Jenis-jenis moulage :
1. Moulage berlebihan : Moulage yang berlebihan ini akan terjadi apabila persalinan berlangsung lama, karena disproporsi antara ukuran kepala fetus dengan pelvis ibu, atau apabila tulang cranium tidak mengalami osifikasi sempurna (seperti pada prematuritas) dan dengan demikian memberikan tahanan yang kecil terhadap tekanan.
2. Moulage ke atas : Apabila diameter occipitofrontalis merupakan diameter yang mengalaim penurunan. Maka moulage terjadi pada arah submentobregmatica, sehingga falx cerebri tertarik ke atas. Falx cerebri kemudian dapat robek pada pertemuannya dengan tentorium, dan robeknya selaput otak daerah ini juga akan melibatkan pembuluh darah besar yang menyebabkan perdarahan intrakranial. Jenis molage ini terjadi apabila bayi dilahirkan pada posisi occipito posteriror persisten dan apabila kepala yang aftercoming pada presentasi bokong melewati pelvis.
3. Moulage cepat : Kompresi dan dekompresi yang cepat pada kepala merupakan penyebab yang paling umum pecahnya selaput otak. Moulage cepat yang terjadi pada kelahiran yang sangat cepat yaitu apabila persalinan terjadi dalam 4 jam, dan selama kelahiran kepala beberapa menit. Hal yang penting bukan robeknya selaput otak, tetapi perdarahan yang terjadi apabila pembuluh darah terlibat.

             Setiap bayi yang pernah mengalami moulage yang berlebihan akan menderita asfiksia derajat tertentu pada saat lahir sebagai akibat dari kompresi intrakrania. Pada bayi seperti itu atau pada bayi yang memperlihatkan iritasi otak, sebaiknya dibawa ke dokter ahili anak yang sangat mungkin akan meresepkan vitamin K (fitomenadion) 0.5-1 mg suntikan intramuskuler tergantung dari berat badan bayi dan keadaan bayi. Bayi akan dirawat di unit perawatan khusus, diamati secara seksama, dan mendapatkan perlakukan manual sekecil mungkin, paling tidak untuk selama 24 jam.


suaRA HAti dalam sendiri

SUARA HATI DALAM SENDIRI

Kesendirianku disini
Membuat hidupku tiada berarti
Sepi kurasakan setiap hari
Tanpa adanya seorang kekasih

Kepedihan hatiku tiada berbagi
Beban deritapun kutanggung sendiri
Mengapa kehidupan yang kujalani
Tiada kurasakan manis sama sekali

Oh… Tuhan yang Maha Pengasih
Mungkinkah kutemukan sebuah arti
Tentang kerinduan hati ini
Yang terpendam dalam kesunyian nan pedihBenarkah adanya tentang suatu janji
Bahwa cinta suci itu abadi
Tapi didriku tak menemui
Walaupun hanya sebuah kasih

Secercah sinar dalam mimpi
Pastilah akan mengobati
Luka yang selama ini kualami



NYANYIAN FATAMORGANA
Di ruang penantian
Ku coba meremaskan batu khayal
Mengikis dinding-dinding kesenyapan
Menikam perih lantunan sepi
Tapi tak berdaya ku merangkum

Pada belahan bukit-bukit kepongahan
Ada berkas hati kecil menyelinap
Di sudut ratap sebuah luka
Ia merintih tertatih-tatih
Menyesali harap yang kandas
Di tebas fatamorgana
Kecadasanmu tak sampai di mimpiku

Kemana angin membawaku mengembara
Di tengah padang tandus
Bulan bintang enggan menampakkan kuncupSenyum manismu
Sementara kicau burung camar
hanya sesekali kudengar
Mliuk-liuk di atap rumah



Pahami oBAT-OBATan

BENTUK OBAT

PADAT : TABLET,TABLET SALUT GULA,KAPSUL,SERBUK UNTUK DIMINUM,SERBUK UNTUK DITABUR (BEDAK)
CAIR : SIRUP,OBAT LUKA
SETENGAH PADAT : SALEP,KRIM

BENTUK OBAT BERDASARKAN CARA PENGGUNAANNYA :

OBAT DALAM DAN OBAT LUAR
 OBAT DALAM : obat yang cara penggunaannya diminum atau ditelan
Contoh : obat demam,obat cacing,obat batuk
 OBAT LUAR : obat yang cara penggunaannya di bagian luar tubuh
Contoh : obat tetes mata,obat luka,salep kudis

OBAT RUSAK
( Tidak memenuhi standar yang ditetapkan )
 TABLET : PERUBAHAN WARNA, BAU RASA
 TABLET SALUT : PECAH, LENGKET,RUSAK
 KAPSUL : LENGKET, TERBUKA
 SALEP : BERUBAH WARNA, BINTIK2,
WADAH RUSAK
 CAIRAN : BERUBAH WARNA, PERUB
KEKENTALAN
 INJEKSI : WARNA BERUBAH, ENDAPAN
KERUH, WADAH RUSAK
 PENGUJIAN LABORATORIUM

LABEL OBAT
 NAMA DAGANG / GENERIK
 NAMA , ALAMAT PABRIK
 KOMPOSISI
 ATURAN PAKAI
 NO. REGISTRASI
CONTOH : DEPKES RI : DTL 123456789012
( 15 DIGIT )
 NO.BATCH / KODE PRODUKSI
 EXP.DATE / KADALUWARSA



PERMINTAAN OBAT

 Permintaaan dari Gudang Puskesmas hendaknya menggunakan LPLPO ( laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ) setiap bulan
 Bukti penerimaan obat dari Gudang Obat Puskesmas dapat berupa:
i Fotokopian LPLPO yang sudah tertera jumlah pemberian dari Gudang Obat Puskesmas yang sudah ditandatangani oleh pengelola Pustu/Polindes masing- masing atau
i Buku tersendiri yang juga harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan mengetahui kepala Puskesmas
 Penerimaan obat dari Gudang Obat Puskesmas harus dihitung secara cermat

 Telah diberlakukan “ STOK TETAP” untuk masing-masing Pustu dan Polindes, artinya pada masing-masing Pustu dan Polindes setiap bulan harus tersedia stok yang selalu tetap setiap bulan, Apabila pada satu bulan terdapat pengeluaran akan diganti dengan jumlah yang sama dengan yang dikeluarkan tersebut. Pada awal kegiatan tersebut akan disediakan stok tetap yang jumlahnya 2 x pemakaian rata-rata perbulan.
 Perlu diketahui bahwa stok tetap ini tidak berarti membatasi penggunaan obat pada masing-masing sub unit, namun untuk lebih memudahkan dalam pengawasan serta untuk memperoleh data yang tepat dan akurat.

PENYIMPANAN OBAT

 RUANG PENYIMPANAN : AMAN BEBAS SERANGGA, SIRKULASI UDARA BAIK, SUHU (PANAS), TERHINDAR DR MATAHARI
 TATA RUANG : MUDAH BERGERAK
 TERSEDIA PALET, RAK, ALMARI KHUSUS, ALMARI PENDINGIN
 ALAT PEMADAM KEBAKARAN
 PENUMPUKAN (KERUSAKAN FISIK)
 KEBERSIHAN RUANGAN
 OBAT-OBATAN YANG TELAH DITERIMA DARI PUSKESMAS HENDAKNYA DIATUR SECARA RAPI :
 TERTATA ALFABETIS
 OBAT YANG DITERIMA / KADALUARASA TERLEBIH DAHULU HARUS DIKELUARKAN DAHULU
 Obat disimpan pada tempat tertentu supaya tidak mudah rusak dan tetap berkhasiat
 Botol diletakkan berdiri
 Salep pada kotak supaya tidak mengotori
 Obat yang dibeli dulu harus dikeluarkan dulu
 Penyusunan obat secara alfabetis

Lemari Obat :
- Obat diatur supaya etiket terlihat
- Selalu dikunci dan tetap bersih
- Tidak kena sinar matahari langsung
- Tidak lembab
- Jauh dari anak-anak
- Tidak campur barang lain



PENYUSUNAN OBAT

 PRINSIP FIFO & FEFO
 OBAT KEMASAN BESAR DILETAKKAN DI PALET
 OBAT KEMASAN KECIL DISUSUN DI RAK
 NARKOTIKA-PSIKOTROPIKA DI ALMARI KHUSUS
 VAKSIN, SUPP DI ALMARI PENDINGIN
 DISUSUN SECARA PENGELOMPOKAN BERDSR BENTUK SEDIAAN OBAT ( SYR, TABLET, OBAT LUAR, ALKES HABIS PAKAI, ALKON)
 DISUSUN SECARA ALPHABETIS
 CANTUMKAN NAMA OBAT PD KARTU STOK, LETAKKAN DEKAT BAHAN OBATNYA
 JANGAN DICAMPUR DGN BARANG LAIN
 YG EXP DIPISAHKAN TERSENDIRI

PELAYANAN OBAT

 4T 1 W ; TEPAT OBAT,DOSIS,SASARAN, MANFAAT, WASPADA EFEK Samping obat
 Mengacu pada standart pengobatan yang ada
 ETIKET : NAMA PASIEN, TGL,NO, ATURAN PAKAI, INSTRUKSI LAINNYA
 PASTIKAN SENDOK YG DIGUNAKAN
- SENDOK TEH : 5 CC; SENDOK BUBUR : 8 CC
- SENDOK MAKAN : 15 CC
 BERIKAN PENJELASAN KPD PASIEN CARA PEMAKAIAN OBAT YG BENAR, KEGUNAAN, PENYIMPANAN SERTA EFEK SAMPING APBL TERJADI.
 PELAYANAN OBAT KEPADA PASIEN HENDAKNYA DENGAN MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PENGGUNAAN OBAT
 1 (SATU) PLASTIK OBAT HANYA UNTUK 1 (SATU) MACAM OBAT ( BEBERAPA MACAM OBAT JANGAN DICAMPUR SATU PALASTIK)
 MASING-MASING PLASTIK PEMBUNGKUS OBAT HARUS DIBERI NAMA DAN ATURAN PAKAI YANG BENAR
 pelayanan obat kepada pasien hendaknya dengan memberikan informasi tentang penggunaan obat
 Obat yang diserahkan harus diberi etiket dan aturan pakai
 1 (satu) plastik obat hanya untuk 1 (satu) macam obat ( beberapa macam obat jangan dicampur satu plastik)
 Masing-masing plastik pembungkus obat harus diberi nama dan aturan pakai yang benar
AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA OBAT
 DAPATKAN OBAT DENGAN BENAR
 GUNAKAN OBAT DENGAN BENAR
 SIMPAN OBAT DENGAN BENAR
 BUANG OBAT DENGAN BENAR

Obat palsu adalah :
Obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku atau produk obat dengan penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah memiliki izin edar.








Pahami oBAT-OBATan

BENTUK OBAT

PADAT : TABLET,TABLET SALUT GULA,KAPSUL,SERBUK UNTUK DIMINUM,SERBUK UNTUK DITABUR (BEDAK)
CAIR : SIRUP,OBAT LUKA
SETENGAH PADAT : SALEP,KRIM

BENTUK OBAT BERDASARKAN CARA PENGGUNAANNYA :

OBAT DALAM DAN OBAT LUAR
 OBAT DALAM : obat yang cara penggunaannya diminum atau ditelan
Contoh : obat demam,obat cacing,obat batuk
 OBAT LUAR : obat yang cara penggunaannya di bagian luar tubuh
Contoh : obat tetes mata,obat luka,salep kudis

OBAT RUSAK
( Tidak memenuhi standar yang ditetapkan )
 TABLET : PERUBAHAN WARNA, BAU RASA
 TABLET SALUT : PECAH, LENGKET,RUSAK
 KAPSUL : LENGKET, TERBUKA
 SALEP : BERUBAH WARNA, BINTIK2,
WADAH RUSAK
 CAIRAN : BERUBAH WARNA, PERUB
KEKENTALAN
 INJEKSI : WARNA BERUBAH, ENDAPAN
KERUH, WADAH RUSAK
 PENGUJIAN LABORATORIUM

LABEL OBAT
 NAMA DAGANG / GENERIK
 NAMA , ALAMAT PABRIK
 KOMPOSISI
 ATURAN PAKAI
 NO. REGISTRASI
CONTOH : DEPKES RI : DTL 123456789012
( 15 DIGIT )
 NO.BATCH / KODE PRODUKSI
 EXP.DATE / KADALUWARSA



PERMINTAAN OBAT
 Permintaaan dari Gudang Puskesmas hendaknya menggunakan LPLPO ( laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat ) setiap bulan
 Bukti penerimaan obat dari Gudang Obat Puskesmas dapat berupa:
i Fotokopian LPLPO yang sudah tertera jumlah pemberian dari Gudang Obat Puskesmas yang sudah ditandatangani oleh pengelola Pustu/Polindes masing- masing atau
i Buku tersendiri yang juga harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan mengetahui kepala Puskesmas
 Penerimaan obat dari Gudang Obat Puskesmas harus dihitung secara cermat

 Telah diberlakukan “ STOK TETAP” untuk masing-masing Pustu dan Polindes, artinya pada masing-masing Pustu dan Polindes setiap bulan harus tersedia stok yang selalu tetap setiap bulan, Apabila pada satu bulan terdapat pengeluaran akan diganti dengan jumlah yang sama dengan yang dikeluarkan tersebut. Pada awal kegiatan tersebut akan disediakan stok tetap yang jumlahnya 2 x pemakaian rata-rata perbulan.
 Perlu diketahui bahwa stok tetap ini tidak berarti membatasi penggunaan obat pada masing-masing sub unit, namun untuk lebih memudahkan dalam pengawasan serta untuk memperoleh data yang tepat dan akurat.
PENYIMPANAN OBAT
 RUANG PENYIMPANAN : AMAN BEBAS SERANGGA, SIRKULASI UDARA BAIK, SUHU (PANAS), TERHINDAR DR MATAHARI
 TATA RUANG : MUDAH BERGERAK
 TERSEDIA PALET, RAK, ALMARI KHUSUS, ALMARI PENDINGIN
 ALAT PEMADAM KEBAKARAN
 PENUMPUKAN (KERUSAKAN FISIK)
 KEBERSIHAN RUANGAN
 OBAT-OBATAN YANG TELAH DITERIMA DARI PUSKESMAS HENDAKNYA DIATUR SECARA RAPI :
 TERTATA ALFABETIS
 OBAT YANG DITERIMA / KADALUARASA TERLEBIH DAHULU HARUS DIKELUARKAN DAHULU
 Obat disimpan pada tempat tertentu supaya tidak mudah rusak dan tetap berkhasiat
 Botol diletakkan berdiri
 Salep pada kotak supaya tidak mengotori
 Obat yang dibeli dulu harus dikeluarkan dulu
 Penyusunan obat secara alfabetis

Lemari Obat :
- Obat diatur supaya etiket terlihat
- Selalu dikunci dan tetap bersih
- Tidak kena sinar matahari langsung
- Tidak lembab
- Jauh dari anak-anak
- Tidak campur barang lain



PENYUSUNAN OBAT
 PRINSIP FIFO & FEFO
 OBAT KEMASAN BESAR DILETAKKAN DI PALET
 OBAT KEMASAN KECIL DISUSUN DI RAK
 NARKOTIKA-PSIKOTROPIKA DI ALMARI KHUSUS
 VAKSIN, SUPP DI ALMARI PENDINGIN
 DISUSUN SECARA PENGELOMPOKAN BERDSR BENTUK SEDIAAN OBAT ( SYR, TABLET, OBAT LUAR, ALKES HABIS PAKAI, ALKON)
 DISUSUN SECARA ALPHABETIS
 CANTUMKAN NAMA OBAT PD KARTU STOK, LETAKKAN DEKAT BAHAN OBATNYA
 JANGAN DICAMPUR DGN BARANG LAIN
 YG EXP DIPISAHKAN TERSENDIRI

PELAYANAN OBAT
 4T 1 W ; TEPAT OBAT,DOSIS,SASARAN, MANFAAT, WASPADA EFEK Samping obat
 Mengacu pada standart pengobatan yang ada
 ETIKET : NAMA PASIEN, TGL,NO, ATURAN PAKAI, INSTRUKSI LAINNYA
 PASTIKAN SENDOK YG DIGUNAKAN
- SENDOK TEH : 5 CC; SENDOK BUBUR : 8 CC
- SENDOK MAKAN : 15 CC
 BERIKAN PENJELASAN KPD PASIEN CARA PEMAKAIAN OBAT YG BENAR, KEGUNAAN, PENYIMPANAN SERTA EFEK SAMPING APBL TERJADI.
 PELAYANAN OBAT KEPADA PASIEN HENDAKNYA DENGAN MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG PENGGUNAAN OBAT
 1 (SATU) PLASTIK OBAT HANYA UNTUK 1 (SATU) MACAM OBAT ( BEBERAPA MACAM OBAT JANGAN DICAMPUR SATU PALASTIK)
 MASING-MASING PLASTIK PEMBUNGKUS OBAT HARUS DIBERI NAMA DAN ATURAN PAKAI YANG BENAR
 pelayanan obat kepada pasien hendaknya dengan memberikan informasi tentang penggunaan obat
 Obat yang diserahkan harus diberi etiket dan aturan pakai
 1 (satu) plastik obat hanya untuk 1 (satu) macam obat ( beberapa macam obat jangan dicampur satu plastik)
 Masing-masing plastik pembungkus obat harus diberi nama dan aturan pakai yang benar
AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA OBAT
 DAPATKAN OBAT DENGAN BENAR
 GUNAKAN OBAT DENGAN BENAR
 SIMPAN OBAT DENGAN BENAR
 BUANG OBAT DENGAN BENAR

 Obat palsu adalah :
Obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku atau produk obat dengan penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah memiliki izin edar.





VAKSIN DPT-HB
Deskripsi :
• Vaksin yang mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toksoid tetanus yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta Hep. B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murbi dan bersifat non infeksius.
• Vaksin Hep. B ini merupakan vaksin DNA rekombian yang berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teknologi DNA rekombian pada sel ragi.

INDIKASI
• Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Difteri, Tetanus, pertusis dan Hepatitis B
Kemasan
• I box Vaksin DPT-HB vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis
• Warna vaksin putih keruh seperti vaksin DPT
Cara Pemberian dan Dosis
• Pemberian dengan cara intra muskuler 0,5 ml sebanyak 3 dosis
• Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval minimal 4 minggu ( 1 bulan )
Dalam pelayanan di unit statis, vaksin yang sudah dibuka dapat dipergunakan paling lama 4 minggu dengan penyimpanan sesuai ketentuan :
• Vaksin belum kadaluwarsa
• Vaksin disimpan dalam suhu 2 oC s/d 8 oC
• Tidak pernah terendam air
• Sterilitas terjaga
• VVM masih dalam kondisi A atau B

Penyimpanan dan kadaluwarsa
• Vaksin disimpan pada suhu + 2 oC s/d + 8 oC pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin cair (cool pack) dan hindari sinar matahari langsung/tidak langsung
• Kadaluwarsa setelah 24 bulan (2 tahun) bila disimpan pada suhu 2-8 oC

Penggolongan berdasarkan sensitivitas
terhadap suhu

• Vaksin yang peka terhadap suhu dingin dibawah 0 oC yaitu Vaksin FS (Freeze Sensitive)  Sensitif beku
• Vaksin yang peka terhadap suhu panas berlebih (> 34oC) yaitu Vaksin HS (Heat Sensitive)  Sensitif Panas
Vaksin FS (Freeze Sensitive)
 Sensitif beku
• Hepatitis B (dalam kemasan Vial atau kemasan PID = Prefil Injection Device
• DPT
• DPT-HB
• DT
• TT
Vaksin HS (Heat Sensitive)  Sensitif Panas
• BCG
• Polio
• Campak



INFERTILITAS

PENYEBAB INFERTILITAS 


Pada pasangan usia subur banyak didapatkan faktor keretakan rumah tangga mereka di antaranya karena tidak memiliki keturunan. Dalam hal ini masyarakat awam banyak menyalahkan pada pihak wanita. padahal pada dunia medis Penyebab infertilitas bukan hanya terjadi pada istri semata, melainkan faktor suami juga berperan, diantaranya adalah

A. FAKTOR SUAMI
1. GangGuaN ENDOKRIN
 HYPOTALAMUSi
 THYROID
2. GangGuaN ANATOMIS
 OBSTRUKSI
 KEL. KONGENITAL
3. GangGuaN SPERMATOGENESIS
4. GangGuaN KROMOSOM
 ORCHITIS
 RADIASI/किमिया

pada Pemeriksaan Laboratorium akan ada EVALUASI SUAMI
1. Jumlah SEMEN NORMAL:
– dilakukan PUASA 3 HARI TDK COitus atau bersenggama
– PARAMETER NORMAL:
– PENCAIRAN : 30 MNT
– JUMLAH : >20 JT/CC
– GERAK : > 50%
– VOLUME : >2 CC
– MORPHOLOGI : >30% NORMAL
– KADAR pH : 7,2-7,8
– SEL DARAH PUTIH : <>

PENANGANAN PASIEN INFERTIL (SUAMI)
 OBATI PENYEBAB
 PEMBEDAHAN
 OBAT-OBATAN : CLOMIPHEN C., ANTIOKSIDAN
 INSEMINASI BUATAN
 INTRA UTERINE INSEMINATION
 INTRACERVICAL INSEMINATION
 IVF
 INJEKSI SPERMA INTRASITOPLASMA
 WASH CONCENTRATED SPERM

PENYEBAB INFERTILITAS WANITA FAKTOR इस्त्री

FAKTOR TAK TERIDENTIFIKASI
 GGN OVULASI
 HIPERPROLACTINEMIA
 GGN HIPOTALAMUS
 GGN HIPOFISE
 TUMOR OVARIUM
 GGN FS OVARIUM
 KEGEMUKAN
 PENYAKIT GINJAL
 PENYAKIT TIROID
 FAKTOR PELVIS
 INFEKSI: PID, APPENDICITIS,ENDOMETRITIS
 ENDOMETRIOSIS
 KELAINAN ANATOMIS:
 TUMOR
 KONGENITAL
 FAKTOR CERVIX
 IMUNOLOGIS
 STENOSIS
 INFEKSi

EVALUASI ISTRI

 UJI MUKUS CERVIX
– INTERAKSI SPERMA DGN LENDIR CERVIX
– HR KE 12.
– MINIMAL 10 SPERMA BERGERAK AKTIF
– JUGA MELIHAT KEKENTALAN LENDIR CERVIX:
– SPINBARKEIT TEST
– FERN TEST
 FAKTOR OVULASI
– SUHU BASAL BADAN
– LENDIR CERVIX
– TES KESUBURAN (FERTI TEST/OVU TEST)
– KADAR PROGESTERON
– BIOPSI ENDOMETRIUM
 FAKTOR PELVIS
– HSG
– LAPAROSCOPY
– USG
PENANGANAN PASIEN INFERTIL ( ISTRI)
 GGN OVULASI
 OBATI PENYEBAB
 INDUKSI OVULASI
 FAKTOR PELVIS
 IN VITRO FERTILIZATION
 FAKTOR CERVIX
 INTRAUTERINE INSEMINASI DGN WASHED SPERM







mAU tau Seputar Infertilitas?

PENYEBAB INFERTILITAS
 FAKTOR SUAMI
– GGN ENDOKRIN
 HYPOTALAMUS
 THYROID
– GGN ANATOMIS
 OBSTRUKSI
 KEL. KONGENITAL
– GGN SPERMATOGENESIS
 GGN KROMOSOM
 ORCHITIS
 RADIASI/KIMIa
EVALUASI SUAMI
 SEMEN NORMAL:
– PUASA 3 HARI TDK CO
– PARAMETER NORMAL:
– PENCAIRAN : 30 MNT
– JUMLAH : >20 JT/CC
– GERAK : > 50%
– VOLUME : >2 CC
– MORPHOLOGI : >30% NORMAL
– KADAR pH : 7,2-7,8
– SEL DARAH PUTIH : < 1 JUTA/CC
PENANGANAN PASIEN INFERTIL (SUAMI)
 OBATI PENYEBAB
 PEMBEDAHAN
 OBAT-OBATAN : CLOMIPHEN C., ANTIOKSIDAN
 INSEMINASI BUATAN
 INTRA UTERINE INSEMINATION
 INTRACERVICAL INSEMINATION
 IVF
 INJEKSI SPERMA INTRASITOPLASMA
 WASH CONCENTRATED SPERM

PENYEBAB INFERTILITAS WANITA FAKTOR ISTRI
FAKTOR TAK TERIDENTIFIKASI
 GGN OVULASI
 HIPERPROLACTINEMIA
 GGN HIPOTALAMUS
 GGN HIPOFISE
 TUMOR OVARIUM
 GGN FS OVARIUM
 KEGEMUKAN
 PENYAKIT GINJAL
 PENYAKIT TIROID
 FAKTOR PELVIS
 INFEKSI: PID, APPENDICITIS,ENDOMETRITIS
 ENDOMETRIOSIS
 KELAINAN ANATOMIS:
 TUMOR
 KONGENITAL
 FAKTOR CERVIX
 IMUNOLOGIS
 STENOSIS
 INFEKSi

EVALUASI ISTRI
 UJI MUKUS CERVIX
– INTERAKSI SPERMA DGN LENDIR CERVIX
– HR KE 12.
– MINIMAL 10 SPERMA BERGERAK AKTIF
– JUGA MELIHAT KEKENTALAN LENDIR CERVIX:
– SPINBARKEIT TEST
– FERN TEST
 FAKTOR OVULASI
– SUHU BASAL BADAN
– LENDIR CERVIX
– TES KESUBURAN (FERTI TEST/OVU TEST)
– KADAR PROGESTERON
– BIOPSI ENDOMETRIUM
 FAKTOR PELVIS
– HSG
– LAPAROSCOPY
– USG
PENANGANAN PASIEN INFERTIL ( ISTRI)
 GGN OVULASI
 OBATI PENYEBAB
 INDUKSI OVULASI
 FAKTOR PELVIS
 IN VITRO FERTILIZATION
 FAKTOR CERVIX
 INTRAUTERINE INSEMINASI DGN WASHED SPERM