26-7-2004
Aku mengikuti pelatihan
penulisan fiksi populer remaja. Tau gak? Dalam training ini aku diajari gimana
sih buat cerpen yang bagus dan berkualitas sastranya. Bukan hanya itu, aku
berkenalan dengan teman-teman SMA se Sidoarjo dan Surabaya, tapi mereka yang
pilihan lo, cie…senang lo ya… buat cerpen itu gampang tapi susah, why? Ya coz
kita harus pinter mainin kata-kata seorang cerpenis harus mampu bergaul dengan
lingkungan dan imajinasinya sehingga menimbulkan pengalaman-pengalaman yang
akan melahirkan imajinasi dan sekumpulan ide-ide yang sangat berharga. Selama 1
minggu tidak mengikuti pelajaran di sekolah karena mengikuti pelatihan itu.
Perjalanan
awal liburan bersama teman-teman 2 ipa 1 tanggal 6-7 Juli 2004. Kami sekelas
berlibur ke villa yang terletak di snggoriti Malang. Sebelumnya aku merasa
terasing sewaktu di sekolahan, mendadak perasaan itu berubah menjadi yang
tersayang. Desa demi desa kami lewati dengan perasaan senang tang terhapuskan.
Apalagi kami seolah merasakan kesejukan udara segar kota Malang. Betapa tidak,
pemandangan itu penuh dengan pepohonan yang rimbun. Wuih tak pernahku melihat
pemandangan indah sedekat ini, sampai disana pukul 12an.
Tibalah
rombongan 2 bison dari Sidoarjo ke tempat yang kami tuju. Sesampainya di sana
kami istirahat, ada yang sambil ngobrol berpose antar teman dan ada yang sibuk
menata barang bawaannya. Awal holiday itu kami saling berpencar dan
beraktivitas sendiri tanpa seorang pemandu.
Tak hanya kami
saja yang berlibur ke sana, ternyata ada siswa-siswa dari SMU 15 Surabaya juga.
Tempat tinggal mereka ternyata bersebelahan dengan tempat aku tinggal. Ya…tau
aku kan? Biasa;ah ce jomblis yang suka menampakkan diri gitu, siapa tau ada
yang tertarik.
Mataharipun
terbenam, makan malampun kan kunjung tiba. Sebelumnya kami bergawe ria. Yaitu walking
candle. Wuih permainannya dilakukan dihalaman depan. Tubuh kamipun terbalut
dengan es. Pada saat acara mulai, lilin kecil berjalan dibawa genggaman tangan
kami. Saat kami pegangpun cahaya api itu tak ada gunanya. Panasnya pancaran api
pada sebuah lilin terkalahkan dengan dinginnya malam di villa itu. Nah sampai
pada giliranku lagunya habis. Ehm kenalah aku sebuah hukuman. Dan pasanganku a/
nyong bersama sinta dan bahrul. Sebelumnya
Miwing dan Herlambang kena juga ika dan mbamboet haha kucu banget.
Bahrul
nguncrit rambutku dan sinta nguncrit nyong dan pasanganku bersama bahrul kalah.
Permainan usai makan malam dimulai. Malam telah larut kami serombongan nonton
The Ring. Waduh dinginnya benar-benar mencekam. Maybe temen-temen dibelakangku
tau kalau aku serius nontonnya, so mereka ngerjain aku dengan cara ngagetin
aku…wo…teriakan histeris pun terjadi. Dibuat seneng aja lagi!!!
Usai nonton
fil, kami pun terlelap bersama lenyapnya surya. Aku tidur diatas dan sebagian
tidur dibawah. Aku tidur bersama lina pacarnya kiky dan litanti.
Hari Kedua
Jalan-jalan ke
pasar pindah vila. Sebelum pindah kami sempat sarapan nasi goreng. Saat disana
lidahku sakit dan panas dalam. Jadi sakit, perih sewaktu makan. Aku sepiring
berdua sama sari. Kan malemnya aku buka marning dan itu berguna banget buat
sarapan pagi itu. Semuanya pada minta dan itu yang membuat aku seneng dan
akhirnya kamipun pindah villa.
Rencana demi
rencana telah kami susun untuk memeriahkan suasana liburan kami. Bersama siswa
dari SMU 15 Surabaya akan bergabung dengan rombongan kami. Dan sempat terjadi
kericuhan gara-gara susunan acaranya pake gandengan tangan antara cowok dan
ceweknya tapi warga smantig g mau karena ada yang berjilbab…soo, acaranya
batal. Kejadian itu tepatnya saat kami prepase buat sop untuk lunch.
Malampun tiba.
Dinginnya malampun membalut semua tubuh kami. Malam ini malam terakhir kami
semua. Kami pun masuk villa. Cowok kami membuat perapian untuk menghangatkan
badan. Sambutan-sambutan bu endang membuat kami terharu karena ada salah satu
teman kami yang tidak lulus gara-gara absen tp dia adalah anak kelas lain rasa
harus menyelimuti kami.
Acara intipun
dimulai, kami tuker-tukeran kado. Kadoku jatuh pada herlambang. Benci aku!!!
Mungkin Tuhan tau dan ingin menyadarkan herlambang supaya dia gak jauh ma aku.
Karena selama ini aku ngerasa bahwa herlambang jauh dan sombong mungkin karena
prestasiku yang turun.
Akhirnya kami
menyanyikan lagu kemesraan ini dengan gitaris Agustian. Kemsraaan ini janganlah
cepat berlalu.,
Usai acara
kami bakar jagung di teras dan nyanyi-nyanyi bareng. Dingin malam itu terasa
benar di hatiku. Malam itu adalah malam terakhir sayangnya acara tersebut
kurang begitu meriah dan mengakrab. Beberapa teman cowok, hilang bersama hati
mereka yang berkenalan dengan cewewk-cewek SMU 15 Surabaya.
Sampai pukul 1
malam kami masih bakar jagung sambil membuat api unggun yang ternyata ngabisin
minyak tanah. Mengapa begitu? Ya lucu ajalah dan jengkel juga toh udah abis
banyak minyak tanah, tetep aja api itu g bisa bakar kayu karena kayunya juga
kedinginan. Kini giliranku tidur dibawah tanpa selimutan udah dingin.
7 Nopember
2004/Minggu
Sekilan lama
tak kunjung berdering, menyiksa hati karena kuangga semua tak peduli. Ah,
kuhelakan napas kepuasan menertawakan diri sendiri saat yang kunanti telah
sering dengan berdetaknya sang waktu.
Aku masih
berharap akan ada seseorang yang mau membelikan pulsa untukku…hehehe. Itu
couldn’t be iseng-iseng kutekan *123# detakan jantung berbunyi kencang, hati
tertawa diiiringi bunyi jam yang bergantung dipaku menempel pada dinding bercat
putih.
Dan keluarlah
tulisan “sory…..” pada layar telepon. Yang telas trouble operator XL. Ah coba
iseng-iseng aja biusa buat telp eh ternyata bener.
Tak usah
pikir-pikir 2 kali kutekan 12 digit angka pada telp kecil berwarna biru yang
kugenggam erat saat itu. Wah nyambung.
“Hallo
Opix..bener nih lagi gratisan telp. Eh gimana kabarmu?
“Baik Nisa
sendiri gimana?
“alhamdulillah
baik juga eh kapan nik kirim pic? Kirimnya ke alamatku yang dulu yah
“Eh, Adit tu
siapa? Pasti akan aku kirim
“Adit itu
sepupuku
“bener
Kalian tau
siapa Adit itu herlambang. Sengaja aku beri alamatnya Adit ke opict karena
kalau kirim suratnya ke alamatku waduh bisa berabe!
Aku pun
mencoba telp ke operator lainnya. Budi : 08158193192, Ardian : 08155043048
Sejuta kata
telah kurangkai tuk membentuk suatu arti selalu melekat dalam hati dan tak
pernah mati. Semoga menjadi penghibur jiwa yang sunyi. Selama berjam-jam aku
bercakap-cakap dengan Ardian. Waduh aku jadi pendengar setianya. Dan pukul 6
tiba kami pun mengakhiri percakapan kami karena gratisan telp telah usai.