Rabu, 10 Agustus 2016

9 Nopember 2014
Aku tahu untuk mencari seseorang itu diperlukan keberanian yang sangat dalam. Menghadapi berbagai tantangan, cobaan, azab yang diberikan tuhan pada kita. Janganlah seperti aku yang selalu putus asa dan tak punya keberanian untu menghadapinya. Takdirku berkata lain. Seorang ibu yang menjadi penerang, penghibur semua anggota keluarganya. Beribu jasa yang diberikannya pada dunia membuatku tak mampu berkata apa-apa dalam tulisan ini. Rasa kesal tak bisa kuungkapkan. Aku merindukan belaian, pelukan, kesabaran dna nasehat darinya. Tapi mungkin semua itu tidak akan kudapatkan begitu saja. Semuanya telah kandas dan binasa.
10 Nopember 2014
Kenapa aku selalu berfikir bahwa dunia ini telah menjauhiku, menyakiti dan mencekik hatiku. Kadangkala kuberfikir kenapa ancaman sangat menghantuiku? Apa yang harus aku perbuat? Tuhan haruskah aku tetap pada pendirianku? Atau harus bermuka dua?
Engkau tahu saat ini aku bahagia ketika cinta dari dunia sedang tumbuh serta menghiasi sluruh hidupku. Namun hatiku tersiksa, ancaman demi ancaman mengikuti setiap langkahku. Serasa ingin memotong dan mengelupasi kulitku. Itulah yang membuatku untuk menikmati cinta dari dunia semu.
Aku telah menemukan jawabannya. Bahwa aku harus tunduk pada mereka dan mengikuti jalan mereka selama dalam kebenaran. Tuhan menciptakan manusia untuk bersujud padanya dan menjadi khalifah di bumi untuk itu manusia harus tunduk padanya agar manusia mendapat ridho darinya.

13 Nopember 2014
Kududuk termangu memandang alam lepas penuh pesona melepaskan semua rasa tiada sesal, tiada gundah akupun tak berdaya mengingat beban yang hanya sekejab terlintas dalam memoriku. Tubuhku lemas, gemetar serta merasakan gelinya air mata yang menetes perlahan di pipiku. Oh ibu teganya engkau meninggalkankju seiring dengan detakan jantung yang begitu cepat.
Sekejap ku menghirup udara segar pagi itu. Ku merenungi nasib kesendirian ternyata selama ini aku diajarkan untuk lari dari sebuah masalah yang telah kuperbuat. Melepaskan tanggung jawab.
Aku gadis muda yang selama ini dianggap sebagai pahlawan ternyata hanya omong kosong belaka. Kenyataan yang telah berkata lain bahwa aku adalah pecundang. Aku mengakuinya, tapi aku tak mau karena jiwaku tak diajarkan untuk menjadi seorang pecundang.

20 Nopember 2014

Kemarin jam 21.37 seseorang telah mengirim sms padaku. Isinya sungguh menyakitkan dan menggairahkan semangatku.

Tidak ada komentar: